Selasa, 01 Oktober 2013

Denda Hingga Kerugian Miliaran untuk PSSI



Jakarta - Indonesia dijatuhi hukuman tanding
tanpa penonton untuk dua laga ke depan.

Selain kerugian dari sisi dukungan penonton,
PSSI juga mendapatkan denda ratusan juta
rupiah dan kerugian mencapai miliaran
rupiah.

Komite disiplin Asosiasi Sepakbola Asia (AFC)
menjatuhi sanksi berupa tanding tanpa
penonton pada laga kualifikasi Piala Asia
menghadapi China (15/10) dan Irak (19/11),
plus denda kepada PSSI sebesar 45.500 dolar
AS (sekitar 500 juta rupiah). Denda itu
diberikan terkait ulah suporter tim nasional
Indonesia selama satu tahun terakhir.

Hasil keputusan itu dibacakan Sekjen PSSI
Joko Driyono melalui surat yang ia terima dari
AFC, di kantor PSSI, Senayan, Senin
(30/9/2013). Dia menjelaskan, hukuman itu
berawal dari ulah suporter yang menyalakan
kembang api dan petasan sejak tahun lalu.


"Runtutan keputusan AFC itu merujuk dari
pertandingan pada waktu, 5 Juli 2012, 7 Juli
2012, 10 Juli 2012, dan 15 Juli 2012, di Riau.

Kita dihukum atas tingkah laku suporter di
tahun 2012 dari 4 pertandingan yang
dialkoni, antara lain, Indonesia lawan
Australia, Indonesia vs Timor Leste, Makau,
dan Singapura," kata Joko.

"Dari situ AFC memutuskan untuk medenda
kita 45.500 USD. Atas kejadian itu kita
langsung dua pertandingan tanpa penonton,
tapi AFC tidak menunjuk secara spesifik di
pertandingan mana yang tanpa penonton,
tidak juga di luar kompetisi kelompok umur,”
katanya.

"Rupanya, ada kasus yang terlewat, saat
timnas U-22 melawan Jepang, Juli 2012. kita
dihukum satu kali lagi. Istilahnya Indonesia
sudah dihukum tiga kali tanpa penonton.

Sampai lawan Arab Saudi, di situ AFC juga
belum memberi tahu secara spesifik di
pertandingan mana."

"Ternyata bulan September datang lagi
teguran ke PSSI, dapat larangan tanpa
penonton. Akibat hal itu, AFC menghukum
timnas Indonesia untuk melakukan
pertandingan kandang melawan China, 15
Oktober dan Irak, 19 November tanpa adanya
penonton. Selain hukuman itu, AFC juga
memberikan denda kepada PSSI sebesar
45.500 USD."

Mengenai larangan tanpa penonton, PSSI
mencoba melakukan penawaran kepada AFC
untuk relasi-relasi PSSI menyaksikan
pertandingan. "Kami bilang Indonesia baru
saja selesai konfik, ingin bangkit lagi, maka
diberikan kesempatan ada penonton. Tapi
hanya relasi dan tamu-tamu VVIP yang
diperbolehkan AFC untuk menonton
pertandingan. PSSI sedang melakukan
negosiasi agar ada 5 sampai 10 ribu orang
yang bisa menyaksikkan laga itu. Tapi ini
masih dibicarakan," ujarnya.

PSSI Rugi Rp 10 Miliar

Joko kemudian menjelaskan bahwa hukuman
itu juga punya dampak lain. Tak hanya soal
pertandingan yang tanpa diisi oleh dukungan
supporter, melainkan ada kerugian yang
cukup signifikan yang dialami oleh federasi
sepakbola kepemimpinan Djohar Arifin Husin
tersebut.

Ia berkaca pada pendapatan ketika menjamu
Arab Saudi, 23 Maret lalu. Pada laga tersebut,
PSSI mendapatkan keuntungan sekitar 5,1
miliar. "Artinya, kalau dua pertandingan bisa
capai 10 miliar. Jadi betapa besarnya
kerugian yang didapat,” ungkapnya.
Namun begitu, ia tak serta merta
menyalahkan para pendukung. Menurutnya
tetap harus ada kerja sama dari beberapa
pihak, sehingga hukuman ini bisa dijadikan
sebagai pembelajaran.

"Mudah-mudahan ini menjadi yang terakhir,
dan dari pihak kita terus mengkampanyekan
soal dukungan yang tertib dan masih dalam
koridor fair play. Sementara untuk panitianya,
mestinya harus mulai dengan sterilisasi,"
simpulnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Followers